Handphone BlackBerry Z10 yang memiliki desain full touchscreen dan memakai OS BlackBerry 10 tak berhasil menyelamatkan perusahaan dari kerugian. Alih-alih handphone tersebut malah menjadi biang kerugian terbesar BlackBerry di kuartal kedua 2013. Dan pendiri sekaligus mantan CEO BlackBerry, Mark Lazaridis pun mengungkapkan pernyataanya terkait smartphone full touchscreen tersebut pada board meeting yang berlangsung pada akhir 2012.
Dikutip dari The Next Web, Lazaridis mengatakan bahwa BlackBerry identik dengan smartphone berdesain keyboard QWERTY. Dalam pertemuan tersebut, Lazaridis pun sempat mengungkapkan penolakannya pada smartphone full touchscreen tersebut. Dia pun beranggapan dengan peluncuran smartphone full touchscreen yang notabene memiliki banyak pesaing berdesain serupa, merupakan sebuah kesalahan besar.
Dalam sebuah wawancara terbaru dengan The Globe, Lazaridis mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi BlackBerry yang tak kunjung membaik. Bahkan pria yang tercatat sebagai salah satu pemegang saham di BlackBerry tersebut juga mengaku tak habis pikir dengan pandangan para petinggi perusahaan. Terutama dengan melakukan opsi untuk menjual perusahaan. “Apa yang akan terjadi dengan Waterloo, atau Kanada?,” ujarnya.
BlackBerry saat ini tengah dalam negosiasi dengan konsorsium Fairfax Financial. Jika negosiasi tersebut berjalan lancar, perusahaan tersebut pun akan menjadi perusahaan tertutup. Di saat yang sama, Lazaridis juga mempunyai minant yang sama dengan Fairfax.
Sumber : http://www.beritateknologi.com
